Rabu, 16 Desember 2009

SILOGISME


Silogisme adalah cara penarikan kesimpulan dari dua proposisi. Kedua proposisi itu disebut premis-premis. Sedangkan kesimpulannya disebut konklusi.
Predikat daripada konklusi disebut term mayor. Subyek daripada konklusi disebut term minor. Premis yang mengandung term mayor disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung term minor disebut premis minor.
Contoh silogisme :
1. semua manusia bernapas dengan paru-paru
2. ahli logika adalah manusia
3. ahli logika bernapas dengan paru-paru.


ATURAN SILOGISME
1. Tiap-tiap silogisme hanya ada tiga term, yaitu term mayor, term minor, dan term menengah. Term menengah adalah penghubung dua term yang lain. Apabila tidak ada term menengah maka konklusi tidak dapat ditarik.
2. term menengah harus tersebar dalam premis. Paling sediki dua kali.
3. bila sebuah term distributet dalam konklusi maka harus distributet dalam premis.
4. bila dua premisnya afirmatif maka konklusinya afirmatif.
5. bila salah sebuah premisnya negatif maka konklusinya mesti negatif.
6. bila kedua premisnya negatif konklusinya tidak bisa ditarik.
Akibat dari peraturan tersebut masih dapat ditarik aturan-aturan tambahan yaitu:
1. Jika kedua premisnya khusus maka tidak dapat ditarik kesimpulan.
2. jika satu premisnya khusus maka konklusinya mesti khusus.
Pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan-peraturan itu akan mengakibatkan sesat pikir.

JENIS-JENIS SILOGISME
1. Silogisme kategoris adalah silogisme yang terdiri dari tiga proposisi kategori. Yaitu dua buah premis dan sebuah konklusi. Hubungan antara termterm tidak bersyarat.
2. Silogisme hipotetis adalah yang bersyarat. Yaitu premis mayornya suatu proposisi hipotetis kondisional, hipotetis disjungtif atau hipotetis konjungtif. Sedang premis minornya mengingkari atau membenarkan salah satu alternatif. Maka kesimpulannya adalah proposisi kategoris. Silogisme semacam ini adalah silogisme campuran.
Contoh :
a. Silogisme kondisionil
Jika Andi rajin belajar ia akan lulus ujian
Andi rajin blajar
Maka Andi lulus ujian.
b. Silogisme disjungtif
Andi adalah orang yang rajin bekerja atau pemalas.
Andi adalah orang yang rajin bekerja
Jadi ia bukan pemalas
c. Silogisme konjungtif
Andi tidak membaca dan tidur serentak
Andi tidak membaca
Jadi Andi tidur.
Silogisme hipotetis yang murni yaitu dua premisnya dan konklusinya proposisi hipotetis (bersyarat).
Contoh :
Hipotetis Kondisional
Jika lama tidak turun hujan, sawah kering.
Jika sawah kering, padi tidak tumbuh
Jadi jika lama tidak turun hujan padi tidak tumbuh.
Silogisme yang tidak sempurna
Enthymema adalah sejenis silogisme. Salah satu premisnya tidak disebut.
Contoh :
Semua orang boleh menyatakan pendapatnya.
Jadi saya boleh menyatakan pendapat saya.
Ada premis yang dihilangkan kalau ditulis lengkap :
Semua orang boleh menyatakan pendapatnya
Saya adalah orang
Jadi saya boleh menyatakan pendapat saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar